Usia muda memang menjadi sebuah keberuntungan ketika mempunyai sebuah band yang menciptakan sebuah karya dan mencoba terus untuk bereksplorasi demi menghasilkan hal baru dalam kehidupan. Sepeti yang dilakukan oleh empat orang pemuda yang berasal dari pantai utara Kalimantan barat (singkawang dan sambas) vathy (vocal), Endeck (Bass), A’is (Guitar) Ifhan (keybord) yang tergabung dalam sterille yang mengusung music pop, alternative dan illusion dan dibalut dengan music orchestra menjadikan Mini album sterile semakin berkombinasi dalam berekplorasi dalam bermusik. Sterile yang terbentuk pada 18 oktober 2003 semakin menunjukan jati diri dalam bermusik dari ke empat personil nya.
Sterile yang terbentuk di kota singkawang di sebuah kamar yang tidak pernah sepi yaitu kamar asrama Akper singkawang yang sekarang berubah menjadi Poltekes Keperawatan Pontianak. Pada awalnya semua personil adalah mahasiswa keperawatan Vathy (vocal), Reza (guitar), Ruly (bass) dan Wera (drum) setelah setahun berjalan terjadi penggantian 2 orang personil yaitu Rully dan werra karena berbeda visi, sementara sang Vocal Vathy dan gitaris Reza masih tetap bertahan. Berawal dari kegemaran mengikuti festival music dan selalu mengisi acara di salah satu event maka pada kesempatan tersebut sterile mengajak Endeck (Bass) dan Ishak (Drum) untuk menjadi personil tetap sterile. Lagu demi lagu telah tercipta dengat materi yang seadanya dan pada tahun 2004 kita mulai merekam 3 buah lagu yaitu sahabat, keajaiban dan kupersembahkan dan itulah proses awal sterile berkiprah di dunia music.
Pada tahun 2005 setelah menyelesaikan study D3 keperawatan sterile belum menemukan jati diri dalam bermusik karena selalu mengedepankan ego dan idealis dalam bermusik karenanya sterille memutuskan untuk hijrah ke kota Jakarta dan mewujudkan semua inspirasi dan ilustrasi bermusik. Vocalis yang melanjutkan study di Jakarta di stikes Binawan dapat menemukan basecamp (rumah kontrakan) dan sekaligus tempat tinggal di daerah cawang Jakarta yang menjadi tempat untuk mengeksresikan karya musik sterille. Awal 2006 sekitar bulan februari delapan buah lagu tercipta dengan konsep music pop rock alternative dengan mengetengahkan distorsi rock pada gitar dan semua murni dari ide personil sehingga lagu yang tercipta panjang dan agak menoton, namun mendapatkan respon yang baik dari teman-teman karena arransement dan liriknya dapat dengan mudah di cerna.
Setelah menyelesaikan demo lagu, semua personil mengatur rencana untuk melanjutkan rencana promosi dan membidik label recording untuk mengapai sebuah mimpi menjadi musisi di tanah air, semua label yang dituju telah di catat alamatnya, karena pembiayaan yang pas-pasan menjadikan semua berubah, dengan modal keinginan dan perjuangan yang tinggi bagaikan seorang pahlawan ternyata tidak cukup untuk bertahan hidup di ibukota, biaya hidup yang cukup tinggi membuat tiga orang personil harus kembali pulang dan yang tersisa hanya Vathy karena harus melanjutkan kuliah.
Fakum selama 2 tahun sterile merasakan ada yang harus di lakukan untuk menunjang kreativitas dalam bermusik, kembali untuk kedua kali semua personil sterille datang lagi ke ibu kota Jakarta. Dengan formasi vathy (vocal), endeck (bass), rizal (guitar) dan iesak (drum). Tiga materi lagu andalan yang di rekam di studio land (milik asbak band) salah satunya lagu milik Dommy Allen dengan konsep melow coba untuk di sajikan, namun pengalaman yang masih minim dan keuangan yang pas-pasan merupakan kendala utama yang dirasakan oleh sterile dalam proses recording, namun terlepas dari itu keempat pemuda tersebut terus berjuang demi sebuah nama yaitu sterile.
Vathy merasakan banyak hal yang telah dirasakan bagaimana persaingan band di Ibu kota, banyak cara yang harus dilakukan untuk meraih sebuah cita demi sebuah konsistensi di bidang music, itulah yang dirasakan oleh vathy selama 4 tahun berada di Jakarta. Pada tahun 2008 akhir dengan bergabungnya Ifhan dan A’is di sterile merasa sangat penting untuk melanjutkan karya-karya yang telah disiapkan untuk proses rekaman disebuah studio milik Diandra Chandra (D’Spectrum) dari proses mixing hingga mastering dan menjadikan sebuah mini album sterille yang berjudul “selamat pagi” dengan 7 (tujuh) lagu yang ada di dalam mini album kami merasakan sebuah peningkatan sterile dalam berkarya dan mendapatkan kontrak Ring Back Tone
1 komentar:
atas dasar kemauan dan jiwa besar untuk bisa menyalurkan apa yang dimiliki maka pantaslah untuk sekaranglah waktunya.... untuk jiwa seni apapun bentuknya tak akan pernah mati karna seni tidak terbatas... lanjutkan dan tingkatkan karya2 kalian,,, selaku mewakili anak singkawang khususnya, akan terus support terus dan menanti karya2 kalian lainnya... by. Resti Ad
Posting Komentar